Mungkin inilah salah satu kelemahanku. Tak terlalu peduli tentang latar belakang seseorang, anak seorang tokoh atau orang biasa. Di Posko Sastra, ada seorang teman bernama Anit, ya aku hanya kenal dia Anit. Tugasnya di Posko biasanya menyiapkan perlengkapan logistik seperti obat-obatan dan makanan kecil untuk peserta aksi.
Aku lirik, ia sudah mengenakan mukena, shalat dan kemudian mengaji. Sayup-sayup aku dengar ia mengaji
Dugaanku pun benar. Tak lama berselang, sesudah Soeharto mundur, barulah aku ngeh bahwa Anit itu putrinya Gus Dur, biangnya NU.
Kamis, 24 Januari 2008
Anit Gus Dur dan Yasiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar